BY SITI MUTIAH CC : FOR CREDIT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul ” Sistem Endokrin “tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa tugas kelompok
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk
sempurnanya tugas kami.
Semoga Tugas kelompok
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan siapa saja yang
membacanya.
` Ambon,
3 april 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR
ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang.........................................................................................
B. Rumusan
Masalah..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Endokrin....................................................................
B. Organ Sistem
Endokrin...........................................................................
C. Hormon yang Dihasilkan oleh
Sistem Endokrin......................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................
B.
Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang
mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar
hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal
dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari
kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem
endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar endokrin ini
termasuk hepar,
pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis
untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam
duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika
kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin?
2. Apa saja organ yang termasuk dalam sistem
endokrin?
3.
Apa saja yang Hormon yang di hasilkan
pada sistem Endokrin?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Endokrin
Endokrin berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “sekret ke dalam”. Kelenjar buntu menghasilkan sekret tidak
melalui saluran tertentu , akan tetapi langsung masuk sirkulasi ke
dalam darah yaitu hormon (
merangsang).
Kelenjar endokrin bukanlah kelenjar buangan, kelenjar endokrin memiliki efek
sekresi yang artinya setelah di keluarkan akan di proses dan di gunakan
kembali. Sekresi tersebut menghasilkan hormon yang akan di sekresikan melalui
peredaran darah lalu sampai pada target sel. Kelenjar endokrin ini bekerja
dengan mekanisme feed back yang artinya pasti akan ada timbal balik dari organ
tujuan tadi yang berupa efek.
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan
mengkoordinasi aktivitas tubuh. Pengendalian endokrin di perantarai oleh
pembawa pesan kimia yang disebut hormon, hormon ini dilepas oleh kelenjar
endokrin ke dalam cairan tubuh, di absorbsi ke dalam aliran darah, dan di bawa
melalui sistem sirkulasi menuju jaringan atau sel target.
Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu molekul protein
yang memiliki sifat pengikat untuk hormon tertentu. Respon hormonal tubuh
biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan distribusinya lebih luas dari
pada respons langsung otot dan kelenjar terhadap stimulus sistem saraf.
B. Organ yang termasuk dalam
Sistem Endokrin
1.
Hipotalamus.
Hipotalamus
terletak di bagian tengah bawah otak. Ini bagian dari otak
yang penting dalam regulasi kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ia mengeluarkan hormon yang merangsang
atau menekan pelepasan hormon di kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon yang
disekresikan ke dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka
langsung ke kelenjar pituitari. Dalam
kelenjar hipofisis, hormon-hormon melepaskan sinyal sekresi hormon-hormon. Hipotalamus
juga mengeluarkan hormon yang disebut somatostatin, yang menyebabkan kelenjar
pituitari untuk menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan.
Fungsi
utama hipotalamus 'adalah homeostasis, yaitu
bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap stabil dan dalam kondisi konstan.
Karena
berapa hipotalamus juga terhubung ke beberapa daerah dari sistem saraf pusat
dan otak depan limbik, maka harus menyesuaikan sesuai dengan sinyal yang
berbeda baik internal maupun yang eksternal. Rangsangan yang berasal dari
penciuman sering mempengaruhi hormon endokrin. Sementara glucorticoids dan
steroid mempengaruhi tanggapan seperti nafsu makan atau rasa haus. Paparan
sinar matahari merupakan sebuah sinyal yang jelas dan hal ini akan membantu
mengatur siklus tidur dan bangun tidur.
Daerah
anterior hipotalamus berada di depan dan memiliki tanggung jawab untuk beberapa
fungsi. Hal ini merupakan bagian penting dari termoregulasi yang bertugas
mengatur suhu tubuh. Termoregulasi dikendalikan melalui proses berkeringat dan
saat Anda terengah-engah, selain itu tidur serta siklus sirkadian juga diatur
oleh daerah anterior.
Di
tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan lapar. Wilayah tuberal
juga memiliki tugas mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Pada bagian
belakang hipotalamus merupakan daerah posterior. Bagian ini juga akan
mengontrol peningkatan tekanan darah, rasa menggigil, serta pelebaran pupil.
Fungsi memori juga akan dipengaruhi juga oleh daerah ini.
Hormon Hipotalamus
1. Crticotropibn Releasing Hormon (CRH)
2. Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)
3. Thyrotrpin Releasing Hormon (TRH)
4. Grrowth Hormon Inhibiliting Hormon
(GHIH)
5. Plolachtin Releasing Fachtor
(PRF)
6. Prolactin Inhibitory Factor (PIF)
7. Vasopresin (ADH)
8. Oxitosin
Gambar : Hipotalamus
Hipotalamus
dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang mengatur
fungsi dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad dan berbagai
aktivitas fisiologis lainnya.
2.
Kelenjar Hipofise
Kelenjar
Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar yanga seukuran kacang
polong dan berat 0,5 gram (0.018 oz) pada manusia. Ini adalah penonjolan
dari bagian bawah hipotalamus di
dasar otak,
terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon
dari semua semua organ-organ endokrin. Dapat di katakan sebagai kelenjar
pemimpin, sebab hormon-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan
kelenjar lainnya.
Gambar : Hipopisis
a) Hipofisis
Anterior
Hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar:
Gambar : Hormon yang
dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Macam-macam fungsi
hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan gangguannya.
Hormon
yang dihasilkan
|
Fungsi
dan gangguannya
|
||
Hormon Somatotropin
(STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
|
|
||
Hormon tirotropin
atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
|
||
Adrenocorticotropic
hormone (ACTH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)
|
||
Prolaktin (PRL) atau
Lactogenic hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran
dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
|
||
Hormon gonadotropin
pada wanita :
1.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2.
Luteinizing Hormone (LH)
|
Merangsang pematangan
folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen
Mempengaruhi
pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
|
||
Hormone gonadotropin pada pria
:
1.
FSH
2.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses pematangan sperma)
Merangsang sel-sel
interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
|
b)
Hipofisis Pars Media
Jenis Hormon serta
fungsi Hipofisis pars media
Hormon
|
Fungsi
|
MSH (Melanosit
Stimulating Hormon
|
Mempengaruhi warna
kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini
banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
|
c) Hipofisis
Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus
posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar :
Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis
lobus posterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta
fungsi dari hipofisis posterior
Hormon
|
Fungsi
|
Oksitosin
|
Menstimulasi
kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume
urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
Banyak
sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis
akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali)
sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan
demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu,
karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat
pekat.
3. Kelenjar
Tiroid
Kelenjar
Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea,
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon
tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/
metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur
kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan
sera, cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat
senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan
dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Hipofungsi
kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh
sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon
tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan
kegiatan metabolik, adapun fungsi kelenjar tiroid yaitu sebagai berikut :
1) Bekerja
sebagai perangsang proses oksidasi
2) Mengatur
penggunan oksidasi
3) Mengatur
pengeluaran karbon dioksida
4) Metabolik
dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5) Pada anak
memengaruhi perkembangan fisik dan mental
Kelenjer tiroid
mempunyai keunikan dibandingkan kelenjer endokrin lain karena :
1.
Kelenjer tiroid mempunyai kemampuan untuk menyimpan hormon tiroid dalam jumlah
besar sekitar 23 minggu.
2.
Untuk sintesa horon tiroid dibutuhkan iodium. Hormon tiroid T3 dan T4 memegang
peranan penting dalam proses pertumbuhan serta proses meetabolisme
hampir semua jaringan dan organ didalam tubuh
Hormon yang dihasilkan
dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :
Hormon
|
Fungsi
|
Tiroksin (T4)
|
Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan
system saraf
|
Triiodontironin (T3)
|
Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan
sistem saraf
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar
kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh
tulang
|
Gambar : kelenjar tiroid
4.
Kelenjar Paratiroid
a) Berjumlah
empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
b) Kelenjar
ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi
ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium
dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari
tulang.
c) Hormon
paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium
di ginjal dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak
matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang
sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
d) Jika
kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal.
e) Jika
kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
f) Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan
dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi kelenjar Pratiroid :
a.
Memelihara konsentrasi ion kalsium yang teteap dalam plasma.
b. Mengontrol
ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c.
Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.
d. Kalsium
berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah
kalsium dalam darah.
e.
Menstimulasi dan mentraspor kalsium dan fosfat melalui membran sel.
5. Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum
di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah
18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam thorax kira-kira setinggi bifurkasi
trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir
sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya
bertambah besar pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Suatu sumber dari sel yang
mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormon timus mempersiapkan poliferasi
dan maturasi sel-sel yang memepunyai kemampuan potensial imunologisdalam
jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa bayi sampai remaja.
Setelah dewasa pertumbuhan akan kurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.
Fungsi hormon kelenjar timus :
a.
Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b. Mengurangi
aktifitas kelenjar kelamin.
6. Kelenjar
Adrenal
Pada manusia, kelenjar
anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis)
adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad,
"dekat" atau "di" + renes, "ginjal").
Secara
anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior
(depan-atas) ginjal. Padamanusia,
kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang
punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai
darah dariarteri adrenalis.
Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Kelenjar ini berpasangan,
masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.
Secara histologis,
terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot
sekitar 90% massa kelenjar
Kelenjar adrenal yang sehat
merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia.
Warna
dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi
adrenal yang normal memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit
biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak
pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal.
Kelenjar
adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan hormon
yang saling berkaitan.
Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin
Releasing Hormone),y ang
merangsang kelenjar
hipofisa untuk melepaskan kortikotropin,
yang mengatur pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.
Fungsi
kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal membentuk
hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan
setiap hormon kelenjar adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu
Penyakit Addison.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip
kerjanya :
Hormon
|
Fungsi
|
Bagian
korteks adrenal
a.
Mineralokortikoid
b.
Glukokortikoid
|
Mengontol
metabolisme ion anorganik
Mengontrol
metabolisme glukosa
|
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin)
dan noradrenalin
|
Kedua hormon tersebut
bekerja sama dalam hal
berikut :
a. dilatasi
bronkiolus
b. vasokonstriksi
pada arteri
c. vasodilatasi
pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen
menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin
mengatur kadar gula darah
|
7.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar
pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal
dengan pulau – pulau langerhans.
Kelenjar
pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan
glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
Di
dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
Di
sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan
pembentukan lemak (lipogenesis).
Kadar
glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan
insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan. Setelah
makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena tubuh mendapatkan
glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh mengambil kelebihan glukosa
dengan cara mensekresikan insulin untuk menyeimbangkannya pada kadar normal.
Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan terhadap insulin. Glukagon
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik.
Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan
glukosa ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan
kekurangan glukosa tersebut.
Kekurangan
hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing manis).
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen agar dapat menurunkan kadar gula darah. Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
Gambar : Kelenjar Pankreas
Peningkatan glukosa darah
diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk
mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya untuk mengambil kelebihan
glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi
glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara
mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa
darah.
Gambar : Pengaturan Kadar Gula
8.
Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal (juga disebut badan
pineal, epiphysis cerebri,
epiphysis, conarium atau "Mata ketiga") adalah
sebuah kelenjar endokrin pada otak vertebrata. Ia
memproduksi serotonin turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi
musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya
karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan, terselip di sebuah alur di mana dua
badan thalamus bulat
bergabung.
Kelenjar
pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras
(5–8 mm) pada manusia,
berlokasi hanya di rostro-dorsal dengansuperior colliculus dan
dibelakang dan dibawah stria medullaris,
di antara berposisi lateral badan thalamus.
Dia adalah bagian dari epithalamus.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon cemara , dan sering terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi. Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
Gambar : Kelenjar Pienalis
9.
Kelenjar Kelamin
OVARIUM
Merupakan
kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen
dan hormone progesterone.
Sekresi
estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen
berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron
dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Gambar : Regulasi hormon di ovarium
Sistem
hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
a.
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
b.
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
c.
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
Testis Essentials
Testis
mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat
dalam anak laki-laki.
·
Pada
usia dewasa, testosteron mempertahankan libido, kekuatan otot, dan kepadatan
tulang.
·
Gangguan
testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi testosteron.
Testis (buah zakar atau) adalah
sepasang organ yang memproduksi sperma yang menjaga kesehatan sistem reproduksi
laki-laki. Testis dikenal sebagai gonad. Rekan perempuan mereka
adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam
sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki perbedaan menjadi kelenjar
endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-hormon yang sangat penting
untuk perkembangan normal karakteristik fisik laki-laki.
Anatomi Testis
Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada di dalam skrotum, yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di luar tubuh belakang penis. Sementara lokasi ini membuat testis rentan terhadap cedera (mereka tidak memiliki otot atau tulang untuk melindungi mereka), ia menyediakan suhu pendingin untuk organ.Lingkungan pendingin diperlukan untuk produksi sperma yang sehat.
Gambar : Kelenjar testis
Testosteron: Hormone dari
Testis
Testosteron
diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam anak laki-laki. Ini
adalah androgen utama, yang merupakan istilah untuk zat yang merangsang dan /
atau mempertahankan pengembangan maskulin. Selama pubertas, testosteron
terlibat dalam banyak proses transisi seorang anak ke kedewasaan, termasuk:
·
Perkembangan
yang sehat dari organ seks pria
a) Pertumbuhan
rambut wajah dan tubuh
b) Menurunkan
suara
c) Peningkatan
tinggi
d) Peningkatan
massa otot
e) Pertumbuhan
jakun
Pentingnya testosteron tidak
terbatas pada pubertas. Sepanjang masa dewasa, hormon merupakan bagian
integral dalam berbagai fungsi, seperti:
a) Menjaga
libido
b) Produksi
sperma
c) Mempertahankan
kekuatan otot dan massa
d) Mempromosikan
kepadatan tulang yang sehat
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem
kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal ( hormon) yang
dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi metabolisme
dan proses tubuh lainnya.
Sistem endokrin, dalam kaitannya
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini
bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu
sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membantu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan,
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan
reproduksi.
B. Saran
Pada
sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan
baik.
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment
jangan komen yang aneh-aneh