BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di planet bumi ini terdapat jutaan makhluk hidup. Dari sekian banyak makhluk hidup tersebut baru sekitar 1.000.000 golongan hewan dan 300.000golongan tumbuhan yang telah diidentifikasi. Masih banyak lagi makhluk hidup yang dalam tahap penelitian dan masih banyak lagi yang sama sekali belum dikenali manusia. Untuk mempelajari seluruh makhluk hidup, merupakan sesuatu yang amat sulit. Untuk itulah manusia berusaha mencari cara yang paling tepat untuk mempelajarimakhluk hidupyang amat banyak dan kompleks tersebut. Cara yang menjadi pilihan manusia adalah dengan mengklasifikasikan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul “Klasifikasi Makhluk Hidup” ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian klasifikasi makhluk hidup dan tujuannya
2. Sejarah klasifikasi makhluk hidup
3. Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
4. Klasifikasi menurut kingdom
5. Sistem klasifikasi Lima Kingdom
C. Maksud Dan Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Sains
2. Untuk mengetahui klasifikasi makhluk hidup
3. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai klasifikasi makhluk hidup
D. Metode Penulisan
Metode literature/kepustakaan Penulis menggunakan study kepustakaan dari berbagai sumber berupa media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan Mata Kuliah Sains yang mengacu pada Klasifikasi Makhluk Hidup. Adapun metode teknologinya dalah dengan pencarian internet.
E. Manfaat Penulisan
1. Kita dapat mengetahui Klasifikasi Makhluk Hidup
2. Bertambahnya wawasan ilmu tentang sains yang menyangkut klasifikasi makhluk hidup.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Klasifikasi Makluk Hidup
Klasifikasi mahluk hidup merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengelompokkan ciri ciri makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Pengelompokkan hewan dan tumbuhan yang memiliki persamaan dilakukan oleh para ahli biologi dengan menggunaan sebuah sistem yang dinamakan sistem klasifikasi. Klasifikasi Makhluk hidup ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan objek yang akan dipelajari.
Dengan adanya klasifikasi ini maka peneliti akan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Kemudahan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mudahnya dalam pengelompokkan data berdasarkan klasifikasinya. Dengan begitu maka akan mempercepat dalam penelitian mengenai makhluk hidup.
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Secara umum, klasifikasi mahluk hidup dilakukan berdasarkan pada pola atau
ciri-ciri yang dimilikinya. Para ahli biologi memiliki buku panduan untuk
menentukan klasifikasi ini. Buku yang mereka gunakan adalah buku Linnaeus
yang berjudul Systema Nature. Tak hanya sebagai panduan, buku ini juga
merupakan pedoman dasar untuk melakukan klasifikasi ilmiah.Dalam buku
tersebut dijelaskan tiga tahap pengklasifikasian makhluk hidup, yakni sebagai
berikut.
a. Pencandraan atau Identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. Pada proses ini, makhluk hidup yang ada diidentifikasikan semua ciri yang dimilikinya. Sekecil apapun ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut akan dicatat dan diidenntifikasi guna kepentingan lebih lanjut.
b. Pengelompokan, yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup dengan ciri-ciri serupa ditempatkan dalam satu kelompok yang sama atau dalam unit-unit yang disebut takson. Pengelompokkan dilakukan setelah ciri-ciri makhluk hidup yang diidentifikasi telah tercatat. Makhluk hidup dengan ciri yang sama dikelompokkan dengan makhluk hidup yang sama pula.
c. Pemberian nama takson, selanjutnya makhluk hidup yang telah dikelompokkan tadi diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. Dengan adanya pemberian nama ini atau takson maka kita akan mudah menyebutkan makhluk hidup. Selain itu, dengan nama tersebut kita juga tahu ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut.
Klasifikasi Mahluk Hidup - Takson dan Tingkatannya
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi sebuah kelompok besar dengan ciri-ciri yang sama. Kemudian, kelompok besar itu dibagi lagi menjadi kelompok kecil yang masih memiliki ciri-ciri yang sama. Demikian juga dengan kelompok kecil tadi dikelompokan menjadi kelompok yang jauh lebih kecil. Dalam sistem klasifikasi pengelompokkan makhluk hidup dari suatu kelompok besar menjadi kelompok kecil dikenal dengan istilak takson.
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya,
maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan
tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.
b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnyaphyta dan mycota. Tumbuhan yang berbijidimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
e. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae.
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri ataS
satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat
kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis
dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis(marga anjing), Felis (marga kucing),Taenia (marga cacing).
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona(marga sirsak dan srikaya), danSolanum (marga terung-terungan).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya.
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium(cacing pita), Rosa gallica (mawar),Carica papaya (pepaya), Oryza sativa(padi).
Pernahkah kamu menemukan dalam satu species beberapa makhluk hidup memiliki ciri khusus ? Hal tersebut dinamakan sebagai varietas atau ras yang bermakna variasi. Dalam satu species variasi tumbuhan disebut varietas, adapun variasi dalam satu species hewan disebut ras.
Contohnya: Hibiscus sabdarifa var alba(rosela varietas putih).
Pada umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah, misalnya kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering menyebutnya “gedang”. Apakah orang Sumatera mengerti bahwa yang disebut “gedang” berarti pisang ? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut “gedang” untuk buah pepaya.
Agar tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain, setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia. Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah dipahami, dan berlaku secara internasional.
Oleh sebab itu, para ilmuwan mengambil suatu keputusan berdasarkan kesepakatan internasional dengan menggunakan metode binomial nomenclature, yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan dua kata nama genus dan nama species.
1) Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2) Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3) Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4) Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks lain.
5) Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya: Hibiscus rosasinensisatau Hibiscus rosa-sinensis.
6) Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama species melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah tingkat species maka ditulis terpisah,
contohnya Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).
Tingkatan dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
B. Sejarah Singkat Sistem Penamaan dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga akademik pada saat itu.Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memberikan garis bawah atau dengan huruf miring.
Nama tersebut menggambarkan keadaan nyata organisme itu. Sebagai contoh, Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang nampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus adalah bahasa latin untuk Emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki corak emas.
Kadangkala suatu organisme diberi nama sesuai dengan nama penemunya, sebagai contoh Escherichia coli yang lebih dikenal dengan sebutan E. Coli. Genus nya adalah Escherichia yang diambil dari namaTheodor Escherich,seorang microbiologist. Spesiesnya adalah coli, yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut hidup di usus besar ( colon).
Pada abad ketujuh belas, yaitu sebelum para ilmuwan menemukan mikroorganisme, organisme diklasifikasikan dalam dua kingdom yaitu kingdom hewan dan kingdom tumbuhan. Tetapi para ilmuwan menyadari bahwa sistem klasifikasi tersebut tidak selalu valid.
Carl Woese menemukan sistem klasifikasi baru dimana suatu organisme dikelompokkan berdasarkan karakteristik molekuler dan karakteristik seluler nya. Akan tetapi tidak sampai pada tahun 1978 para ilmuwan setuju dengan sistem klasifikasi baru ini,dan hanya butuh waktu 12 tahun semenjak sistem ini diperkenalkan hingga pada akhirnya sebuah sistem baru diperkenalkan lagi.
Woese memperkenalkan tiga kelompok klasifikasi yang dinamakan domain. Domain lebih luas dari pada kingdom. Domain-domain tersebut antara lain :
Domain :
1. Eubacteria : bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan adalah struktur molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari N-asetylglucosamine, N-acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain dan murein.)
2. Archaea : Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel peptidoglikan.
3. Eucarya : yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut :
a. Protista (catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
b. Fungi : ragi uniseluler, jamur
c. Plantae : lumut, alga, tanaman bunga
d. Animalia : serangga, cacing, hewan spons, vertebrata
C. Dasar Klasifikasi
Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk
mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup.
Selain itu, mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
D. Klasifikasi Menurut Kingdom
Pengklasifikasian makhluk hidup memiliki peraturan yang berlaku secara internasional, maka dari itu klasifikasi yang telah berlaku bukanlah bualan belaka, karena itu sudah disetujui secara internasional. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah kita mempelajaari tentang makhluk hidup. Dari yang sudah ada, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya, pengelompokkan itu dilakukan secara bertingkat, setiap tingkatan pengelompokkan itu disebuttakson. Semakin tinggi takson, semakin sedikit persamaanya. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah cirimorfologi( bentuk luar),anatomi(susunan tubuh), fisiologi, sifat-sifat biokimia, dan genetik.sistem klasifikasi makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli yang mengemukakannya, juga dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi kingdomMonera, Protista, Fungsi (jamur),Plantae (tumbuhan), dan Animalia(hewan). Selain 5 kingdom tersebut, terdapat juga golongan Virus, Virus tidak termasuk ke dalam golongan kingdom makhluk hidup, karena virus memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan makhluk hidup lainnya. Setiap kingdomnya dibagi lagi menjadi beberapa filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan), kemudian setiap filum atau divisi dibagi lagi menajdi beberapa ordo, setiap ordo dibagi lagi menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi lagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies (jenis).
ciri-ciri umum dari 5 kingdom berdasarkan klasifikasi
1. monera
adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (organisme prokariot). organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti itu berupa asam inti atau DNA. Contoh Organisme prokariot adalah bakteri.
2. protista
adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme eukariot). Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. .Protista mirip jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur.
3. fungi
merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia). Ternyata ktin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan.
4.Plantae (Tumbuhan)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin. Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan)
5.Ciri Animalia (Hewan)
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sistem saraf.Sedangkan kelompok virusyang tidak termasuk kedalam 5 kingdom tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a.Virus hanya memiliki satu jenis protein inti (DNA saja atau RNA aja).
b.Tubuh Virus berukuran lebih kecil dari sel.
c.Reproduksi virus terjadi dengan cara mengkopi asam inti.
D. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Sistem ini merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh banyak ilmuwan sampai sekarang. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut:
1. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopisMoneraadalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (organisme prokariot). Namun, meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti itu berupa asam inti atau DNA.Semua kegiatan hidup monera, seperti pertukaran zat dan pengembangbiakkan, dilakukan oleh sel itu sendiri. Contoh Organisme prokariot adalah, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
2. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan berkembangbiak. Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan (protozoa) dan protista mirip tumbuhan (alga), sertaprotista mirip jamur. Alga memiliki klorofil untuk melakukan proses fotosintesis sehingga bisa menghasilkan makanan sendiri, sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba. Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme eukariot).
3. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis.Fungiatau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia). Ternyata kitin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan. Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
4. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan melakukanfotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin. Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan).Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
5. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sistem saraf. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Klasifikasi adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki.
- Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan objek studi yaitu mencari keanekaeragaman dalam keseragaman. Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit mempunyai sejumlah kesamaan – kesamaan sifat.
- sistem klasifkasi dibedakan menjadi 4 sistem berdasarkan cara pemilihan sifat dalam menyusun klsifikasi, antara lain :
- Sistem artifisial (sistem buatan)
- Sistem natural (sistem alam)
- Sistem filogenetik
- Sistem kontemporer
Saran
makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai bahan untuk menunjang pengetahuan, jika ada kesalahan diharapkan kritik dan saran pembaca. Gunakan juga buku penuntun lain dalam memepelajari tentang klasifikasi dan sistem klasifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
jangan komen yang aneh-aneh