8/29/2018

Makalah tentang pertumbuhan kacang hijau

BAB 1
PEMBAHASAN

A.   Latar  Belakang
Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume, massa, dan tinggi ) pada mahluk hidup. Contohnya pertambahan tinggi batang dan daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat balik).
Sementara itu, perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Dalam perkembangan terbentuk stuktur dan fungsi organ yang semakin kompleksdan sempurna. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat di ukur.
Proses perkembangaan dapat dicapai melalaui diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan pada sel, jaringan, dan organ untuk membentuk fungsi dan stuktur tertentu. Diferensiasi merupakan awal terbentuknya organ-organ seperti akar batang dan daun.
            Ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
                        Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
                        Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebihcepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
                        Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
                        Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.


1.2 Perumusan Masalah
           
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.      Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.      Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan di ruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit cahayanya?

1.3 Tujuan Penelitian
            Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pertmbuhan dan pekembangan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui adanya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. 
3.      Untuk mengetahui dan membuktikan bahwa cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
4.      Untuk mengetahui dan membuktikan adanya perbedaan pada tanaman kacang hijau yang di letakkan di ruang yang terkena sinar matahari secara langsung, dan yang terkena cahaya matahari melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit cahayanya. 



1.4 Manfaat Penelitian
            Adapun manfaat yang disimpulkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui adanya pengaruh cahaya matahari pada pertumbuhan kacang hijau dan pengaruh cahaya matahari bagi tumbuhan kacang hijau.
2.      Dapat membedakan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang hijau.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Pertumbuhan dan Perkembangan
1.     Pengertian Pertumbuhan
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pertumbuhan:
a.       OMAN KARNMANA
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu organisme, biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula
b.      DIAH ARYULINA DKK
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh
c.       WONG, 2000
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh  yang secara kuantitatif dapat diukur.
d.      WISMOADY WAHONO
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas
e.       FIKTOR FERDINAND P. & MOEKTI ARIWIBOWO
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau secara kuantitatif
f.       TIM BIOLOGI
Pertumbuhan adalah proses penambahan volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula. Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan volume sel, karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel.
g.      MIKRAJUDDI, DKK
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada mahluk hidup berupa  perubahan ukuran yang bersifat irreversible
h.      MOKHAMAD ISMA'IL
Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang prosesnya tidak dapat balik  yang dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel.
 Berdasarkan teori di atas dapat di simpulkan bahwa pertumbuhanuhan adalah  proses perubahan biologis yang akan terjadi pada makhluk hidup yaitu dapat meliputi perubahan ukuran berupa pertambahan tinggi, besarnya dan juga berat. Pertumbuhan ini bersifat kwantitatif , artinya dapat diukur dan dilihat langsung.Pertumbuhan juga bersifat ireversibel, artinya tidak akan berubah kembali ke asal, karena makhluk hidup yang sudah mengalami pertumbuhan tidak akan bisa mengecil kembali.
Pertumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan sekunder .

a.  Pertumbuhan Primer
    Pada akhir perkecambahan, tumbuhan membentuk akar, batang dan daun. Pada ujung batang dan ujung akar terdapat sel-sel meristem yang bersifat embrionik, artinya sel-sel ini dapat berdiferensisasi menjadi sel-sel yang memilki struktur dan fungsi khusus. Aktivitas sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Proses pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1tJbYfh_27gMRzWOXlp-o3C3jas-tmxjO8UjpAaXhE0eIB205qcPirVx4jZoEGuiawRA-5Iift8J7tt0ROhBr2voYkw5rtGEv7mc4N0WmCQlRCw03drcUw98vCt8-ZOmf33sLr0Wpmtw/s320/gambar3.JPG
Gambar: Auksanometer.    Pertumbuhan primer batang dapat diukur secara kuantitatif, misalnya dengan alat yang dinamakan auksanometer.
    
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.       Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berkembang menjadi sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
b.      Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematis).
c.       Daerah pemanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan, merupakan daerah yang semua selnya dapat membesar dan memanjang.   

Meristem ujung batang membentuk bakal daun. Pada sudut antara daun dan batang terdapat sel-sel yang bersfat meristematis; bagian ini akan berkembang menjadi cabang. Di belakang daerah diferensisasi terdapat jaringan dewasa.
Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tumbuh pada tumbuhan, yaitu :
1) Teori Histogen
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan dibentuk oleh tiga lapisan pembentuk jaringan, yaitu:
a) Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.
b) Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.
c) Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.
2) Teori Tunika Korpus
Teori ini dikemukakan oleh Schmidt yang menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan yang dibentuk ada dua lapisan pembentuk jaringan, yaitu :
a) Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks.
b) Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele
b.   Pertumbuhan Sekunder
    Pertumbuhan sekunder tumbuhan terjadi akibat aktivitas kambium. Kambium adalah meristem lateral (samping) yang ada di sekeliling batang dikotil kecualai di bagian ujung. Jaringan kambium mampu membelah secara mitosis. Jika sel kambium membelah ke arah luar, sel yang diluar menjadi menjadi floem dan yang di dalam tetap sebagai kambium. Sebaliknya jika sel kambium membelah ke arah dalam, sel yang dalam menjadi xilem dan sel yang luar tetap sebagai kambium. Jadi, selama roses pembelahan ini jaringan kambium tetap dipertahankan. Xilem dan floem yang terbentuk dari aktivitas kambium ini disebut xilem dan floem sekunder.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd4681knmXqNUzHZWZAcGY_-nVFPSUfDP7cuu81VhCQ1sbAcwe5HB4XzsTF7jUrzwYCkCWb37DqZU2PWuyvaHPaoJT6HV4leBK8UXXS7rjg2sj4BjkqFasiMtUTCrOhwqYdcWKgIeJfVU/s1600/pertumbuhan+sekunder+kambium.jpg
Gambar: Pertumbuhan sekunder menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.   
            Pertambahan jumlah sel floem dan xilem sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder.
Aktivitas pembentukan floem dan xilem sekunder pada batang dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau, lapisan yang terbentuk lebih tipis dibandingkan saat musim penghujan. Perbedaan pertumbuhan ini membentuk lingkaran tahun yang dapat digunakan untuk memperkirakan umur suatu tanaman.

2.     Pengertian Perkembangan
`Perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses menuju tercapainya kedewasaan pada tumbuhan tersebut. Tumbuhan dikatakan dewasa jika sudah membentuk bunga. Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan ini tidak
dapat diukur sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.

B.   Perkecambahan
    Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada biji tumbuhan.Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan radikula tumbuh dan berkembang menjadai akar. Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, perkecabahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu hipogeal dan epigeal.
http://dc593.4shared.com/doc/38A62OEE/preview_html_67a2cc61.png https://learningjust4u.files.wordpress.com/2011/08/epigeal-and-hypogeal.gif
Gambar: perkecambahan hypogeal (atas) dan epigeal (bawah)
     Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan hipogeal adalah kacang kapri dan jagung. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Contohnya pada kacang hijau, kacang tanah, dan jarak.
     Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan sendiri. Makanan untuk pertumbuhan embrio diambil dari endosperm atau putih lembaga. Tidak semua biji empunyai enosperm, misalnya biji tumbuhan polong-polongan. Cadangan makanan pada polong-polongan tidak disimpan dalam endosperma melainkan disimpan pada kotiledon: endospermnya sendiri sudah habis. Oleh sebab itu kotiledonnya menjadi tebal.
    Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, cahaya, dan air.perkecambahan dimulai dengan roses penyerapan air ke dalam sel-sel pada biji. Masuknya air menyebabkan enzim bekerja. Enzim mencegah bahan komplek menjadi bahan sederhana. Bahan sederhana akan disusun lagi menjadi bahan yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk menyusunstruktur sel, membran sel, dan enzim untuk proses metabolisme.

C.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut ini dengan baik.
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a.       Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b.      Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c.       Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
d.      Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e.       Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

D.   Kacang hijau
1.     Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang berasal dari Amerika serikat dan dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesiamenempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Biji kacang hijau banyak mengandung vitamin B dan Protein. Selain itu vitamin B berfungsi proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi. Sedangkan dari protein ini dibuat susu kedelai.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai buburatau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-ondebakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam buburTepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

2.     Manfaat Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsiumdan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

E.     Alat Pengukur Pertumbuhan pada Tumbuhan

Alat pengukur pertumbuhn pada tumbuhan yang bias digunakan antara lain yakni auksanometer dan mistar. Pertumbuhan merupakan pertambahan volume, panjang, dan massa sehingga bias dilakukan suatu pengukuran.

1.     Pengukuran Menggunakan Mistar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHoF9DDNLCG-BZKog9oOdzXfPc84Lp1vFoDeTtKJhiYrywqGqDYXdlHXUP0pBw560vultscTMNFqhyphenhyphengGp-8ZRoV53oZfxqA4m5kUhOGjNS9N_1cydq8ICA2owgKAuGmsPz8sFeGSSfrdjk/s1600/b.png

Pengukuran menggunakan mistar
          Kita dapat mengetahui kecepatan tumbuh tumbuhan dengan menggunakan mistar. Cara melakukan pengukuran dengan mistar yaitu mula-mula  beri tanda pada kecambah dengan tinta tanah air pada jarak-jrak tertentu. Kemudian lakukan pengukuran di bagian tubuh tumbuhan mana yang pertumbuhannya lebih cepat.

2.     Pengukuran Menggunakan Auksanometer (Busur Tumbuh)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1F6FxSgjVJsyY3AmY7Dx3JHdC2TlIgdDQP31Zk-ySmoXeob7IS2aaSvNo4g8iqB_4Hts3CH-VoM_s4eAXSKUMo8KdBT82teF-MS2ohXw4tb3Jx_ZHk3O7mGI6mGwlAL6Sg1hVPr2_Sw/s1600/auksanometer.jpg
Pengukuran menggunakan auxsanomter

Cara menggunakan auksanometer  adalah sebagai berikut :

1. Ikatkan tali atau benang pada ujung batang tanaman dalam pot yang sudah disiapkan. Barang tersebut diletakan pada katrol yang di tempatkan tepat di atas tanaman.

2. Kemudian pada katrol diletakkan alat penunjuk yang dapat berputar mengikuti perputaran katrol.

3. Pada ujung benang yang lain diikatkan sebuah beban pemberat.

4. Aturlah penunjuk pada benang katrol tadi agar bergerak sepanjang busur yang telah diberi skala.

5. Amatilah selama beberapa hari busur penunjuknya dan hitunglah berapa pertambahan tinggi panjang batang itu.












BAB II
METODE PENELITIAN

A.   Alat dan Bahan untuk Penelitian
1.      2 buah gelas air mineral.
2.      Mistar, Alat tulis.
3.      10 Biji Kacang Hijau.
4.      Air secukupnya.
5.      Tanah sebagai media tanam
B.          Populasi dan Sampel
1.      Populasi           : Tanaman kacang-kacangan
2.      Sampel            : Tanaman kacang hijau
           
C.      Waktu dan Tempat Penelitian
Ø  Waktu             : 11 Agustus 2014 s.d 17 Agustus 2014
Ø  Tempat            : Caringin

D.    Cara Kerja Penelitian
1.      Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit.
2.      Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas.
3.      Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu.
4.      Letakan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak, di tempat terbuka dan tertutup.
5.      Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya.
6.      Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7.      Hitunglah tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
8.      Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya.






BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

A.   Hasil Penelitian

Table Hasil Pengamatan Ditempat Terang
No
Hari Ke-
Tinggi Tanaman (cm)
Warna Daun
1
1
1.7
Hijau Muda
2
2
3.2
Hijau
3
3
6.8
Hijau
4
4
9.3
Hijau
5
5
13.1
Hijau
6
6
15.4
Hijau
7
7
18.9
Hijau Pekat

Table Hasil Pengamatan Ditempat Terang
No
Hari Ke-
Tinggi Tanaman (cm)
Warna Daun
1
1
2
Kuning Kehijauan
2
2
5.4
Kuning
3
3
9.6
Kuning
4
4
13.8
Kuning
5
5
16.7
Kuning
6
6
18.1
Kuning
7
7
20.3
Kuning Pekat

B.   Pembahasan

Bedasarkan pengamatan yang kami lakukan selama 7 hari, dan di lakukan ada dua tempat yang berbeda. Ternyata tanaman kacang hijau yang dietiolasi pertumbuhannya jauh lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar matahari maupun di tempat yang redup. Pada tempat yang gelap batang tanaman tersebut tidak bisa tegak, melainkan membungkuk. Begitu juga dengan daunnya, daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna kuning kehijauan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih dan sedikit mengandung gula akibat tidak terkena sinar matahari. Hormon auksin yang berfungsi untuk pertumbuhan. Oleh karena itu tanaman tumbuh dengan sangat cepat dalam waktu singkat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup, pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari, sehingga mengandung airnya sedikit dan kadar gulanya banyak. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan dengan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tumbuhan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karbohidrat.

















BAB V
PENUTUP

1.     Kesimpulan
            Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
            Hal itu terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

2.     Saran
        Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar perbedaan antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya. Dan juga penyiraman harus dilakukan dengan porsi yang sama agar pengaruh cahaya lebih terlihat jelas.






DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment

jangan komen yang aneh-aneh