KATA PENGANTAR
Assalammu’ alaikum Wr.Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT di atas rahmat, taufik hidayah dan inayah. Sehingga kami dapat
menyelesikan Makalah ini yang berjudul ”Perkembangan Islam Pada Abad
Pertengahan”ini tepat waktu.
Laporan ini di kerjakan untuk menyelesikan tugas dalam bidang ormatif adaptif untuk itu saya berterimakasih kepada :
1)Bapak Ir Dadik Hariyadi, selaku kepala sekolah
2)Ibu Luluk , selaku guru pembimbing
4)Teman – teman yang telah membantu
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk
itu saran dan keritik kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan kami semua semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk
mencapai cita – citanya.
Demikianlah kata yang dapat Kami ucapkan. Kami ucapkan terima kasih atas perhatianya.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3
Perkembangan Islam Pada Abat Pertengahan........................................... 4
1. Kaum Mamluk di Mesir................................................................... 4
2. Spanyol............................................................................................ 5
Kerajaan Besar (1500-1800 M)5
1. Kerajaan Usmani.............................................................................. 5
2. Kerajaan safawi di Persia.................................................................. 8
3. Kerajan Mughal di India.................................................................. 10
PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
1. Kaum Mamluk di Mesir
Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M.
Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir
terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain
yang ditaklukkan oleh Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan
diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal
dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa
kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat
melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang
ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama
setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo
menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan
antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga
meningkat.Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian
ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu agama.
Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di
bidang astronomi dikenal nama Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang
matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan
‘Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru
manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang dokter hewan, dan al- Razi,
perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah
al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama
Ibnu Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang
menguasai banyak ilmu keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu
Hadits dan lain-lain. Demikain pula dalam bidan arsitektur.
Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti
sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan,
villa-villa, kubah dan menara masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun
1517 disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka
berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan
berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru,
yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang
melawan tentara Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi kerajaan Usmani di Turki.
2. Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.
2. Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.
Dunia Islam mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad runtuh, dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.
KERAJAAN BESAR (1500-1800 M)
1. Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke
eropah, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu
Eropah disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani. Pasukan ini
dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403
M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen
Eropah tersebut.
Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh
serangan tentara Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan
dia sendiri ditawan musuh.Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan
Usmani mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya
Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad
II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih . Pada masa
kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel
ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya
pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya
wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria,
Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika;
Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah.
Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang
(qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum
bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19.
Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al
Qanuni.”Dalam pembangunan, Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada
bidang politik , kemiliteran dan arsitektur. Bidang politik maksudnya
adalah perluasan daerah seperti di atas. Bidang Militer adalah
terbentunhya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau
Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi
mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun
bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam,
jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang
indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al
Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya
Sopia yang awalnya adalah bangunan gEreja.Dalam bidang keagamaan,
perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam
mengambil kebijakan Negara. Mufti adalah sebagai pejabat urusan agama
tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap problematika keagamaan
dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa
jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri,
tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Budaya pungli
Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat semakin rapuh.
b. Pemberontakan tentara Jenissari
Kemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga karena
peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat dibayangkan kalau
tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada pemerintah.
c. Kemorosotan ekonomi
Ini disebabkan perang yang berkepanjangan, menghabiskan
uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat
besar, termasuk untuk biaya perang.
d. Wilayah kekuasaan yang sangat luas
d. Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Terlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit
untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai
wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus menerus
dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang
seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
e. Kelemahan penguasa
Sepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani
diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang
kepemimpinan. Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di
Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di
wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah
Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas
dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli
(1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M).
Pada masa pemerintahan Muhammad Al- Fatih Kesultanan Usmani mengalami
puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta
Konstantinopel (1453 M).
a) Pemerintahan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh
Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga
gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau
Al-alawiyah. Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik.
Muncul kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah
pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur
negeri non-muslim.
b) Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan
meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat
Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan
Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur
dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid
yang bagus serta kaligrafi indah.
c) Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak
pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di
lingkungan pejabat pemerintahan.
2. Kerajaan safawi di Persia
Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).
Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai
raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun
ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur B ulan
sabit subur (Fortile Crescent).Kerajaan Safawi mencapai puncak
kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya
dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz,
Sirwan, dan Baghdad (1602 M).
Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz,
dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga
jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh
Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.Kemajuan Sapawi bukan
hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan,
Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji,
generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan
Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah,
teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan
lebah.Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil
membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah.
Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit,
sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil
Sutun. Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan
seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan
lain-lain.Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah
oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667),
Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan
Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan
Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa kepada
kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam
terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Abbas II adalah raja yang suka
mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga menyenangi
kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein adalah seorang
raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah dan
Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor
keruntuhan Kerajaan safawi. Faktor lain adalah konplik yang
berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan
pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan mereka
dalam rangka memperebutkan kekuasaan.
Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan
Safawi mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal
dan merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu
melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan
pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari
ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk
kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi
ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
a) Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis
kesukuan atau kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup
dua jenis, istana (dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik).
Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku)
tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu dewan
(jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis
nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan
kepala intelejen.
b) Ekonomi
Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak
memperkuat di bidang pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah
negara menjadi tanah raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena
stabilitas keamanan yang dinamis dan situasi dalam negeri yang
terkendali. Pelabuhan Bandar Abbas menjadi jalur perdagangan antara
Timur dan Barat sehingga sektor perdagangan semakin maju. Di bidang
pertanian mengalami kemajuan terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
c) Ilmu Pengetahuan
Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas,
yaitu sekolah teologi untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah.
Beberapa nama ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain,
Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi,
Sarudin Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
d) Bangunan dan Seni
Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
3. Kerajan Mughal di India
Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I, raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibu kota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya. Humayun meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya (1556 M) , diganti oleh anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India yang masih ada pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal) , sehingg semua rakyat dipandangnya sama, tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M).
Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang
tidak dapat mempertahankan kelanjutan kerajaan MughalBeberapa kemajuan
kerajaan Mughal antara lain dalam bidang pertanian, yaitu berupa
biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau,
kapas, nila dan bahan-bahan celupan.Hasil karya seni kerajaan Mughal
yang masih dapat dinikmati sampai saat ini adalah karya-karya arsitektur
yang indah dan mengagumkan misalnya bangunan Masjid berlapiskan
mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan Istana indah di
Lahore.Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan Mughal, ada
beberapa faktor kelemahannya yang menyebabkan kehancurannya pada
tahun1858 antara lain:
a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa memantaugerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai. Begitu pula kekuatanpasukan daratnya semakin kurang handal, teruatama dalam mengoperasikapersenjataan buatannya sendiri.
b. Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan yangmengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.
c. Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya yang menyebabkan terjadinya konplik antara agama, misalnya aliran Syikh, Syi’ahdan sunni.
d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan Mughal adalah orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan
Semoga membantu
terinspirasi oleh tugas dari sekolah
No comments:
Post a Comment
jangan komen yang aneh-aneh